Dengan Bismillah... Semua Penyakit Bisa Disembuhkan
![]() |
SEDERHANA: Beginilah suasana Ponpes Nurul Islamiyah, yang santrinya notabene penderita gangguan jiwa. Inset: KH Syarifuddin. |
SEORANG gadis hanya termangu di selaras musala. Ia tak sendiri. Beberapa rekannya dengan penampilan yang kurang lebih sama, juga duduk santai di sekitar musala kecil tersebut.
Musala itu satu kompleks dengan balik-balik kamar pesantren dengan sederhana tersebut. Ketika Jawa Pos Radar Jember mencoba mendekati dan berbincang dengannya, tampak ia sedikit ragu dan enggan menjawab.
Santri Penderita Psikotik Diajak Kesawah
"Dia sudah dua bulan disini. Sekarang kondisinya sudah lebih baik," jelas KH Syarifuddin, sang empunya lembaga sosial tersebut. Ternyata, gadis sekitar 20 tahun tersebut menderita gangguan jiwa. Gadis itu berasal dari Jogjakarta, dan dititipkan ke KH Syarifuddin, karena masih memiliki kerabat yang tinggal di Jember.Gadis berkulit putih tersebut mrnderita gangguan jiwa sejak setahun terakhir. Penyebabnya, diduga karena beberapa kali gagal meraih cita-cita untuk berkuliah di Fakultas Kedokteran.
Gadis asal Jogjakarta itu, adalah salah satu dari puluhan penderita gangguan jiwa di pondok tersebut, yang dirawat oleh Kiai Syarifuddin mengajak para penderita psikotik atau gangguan jiwa tersebut untuk salat dan berzikir. "Terapi islami ini kami yakini cukup efektif untuk mempercepat pengobatan psikotik," jelasnya.
Selama ini Syarifudin dibantu itri dan seorang putrinya. Dengan penuh ketelatenan, setiap hari keluarga tersebut merawat anak-anak yang mengalami gangguan jiwa. Mulai dari memberi makan, bahkan kadang memandikan.
"Disini kami juga memadukannya dengan pengobatan psikiatri atau kedokteran jiwa dari RSD Soebandi. Jadi pasien bisa di rujuk ke dokter Evy Justina, dokter spesialis jiwa di RSD Soebandi Patrang," jelas Nur Hasanah, putri bungsu KH Syarifuddin yang setiap hari ikut membantu ayahnya merawat dan mengobati para pasien psikotik.
Nur Hasanah menceritakan, kemampuan ayahnya untuk membantu pengobatang ganggua jiwa dengan pendekatan ala santri itu diperoleh sejak Kiai Syarifuddin muda masih enuntut ilmu di sebuah pesantren salaf (klasik) kecil, di Desa Pentonggel, Kecamatan Proppo, Pemekasan Madura.
"Itu sudah jadi kebiasaan ayah sejak masih bujangan di pondok dulu. Saya juga tidak paham, kenapa penderita gangguan jiwa bisa menurut terhadap setiap ajakan ayah," Alumnus Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih, Jatiroto Lumajang ini.
Tidak ada rahasia khusus yang dilakukan oleh KH Syarifuddin agar para penderita gangguan kejiwaan tersebut menurut kepadannya. Secara rutin, ia memberikan air yang sudah diberikan doa dan ruqyah (upaya pengobatan kejiwaan non medis dengan terapi religius, Red). "Intinya, bismillah. Dengan izin Allah, semuanya bisa. Yang penting kita harus Ikhlas untuk mengobati mereka," terang pria berusia 60 tahun ini.
KH Syarifuddin mulai membuka pesantren yang memiliki "spesialisasi" menagani penderitaan ganguan jiwa itu sejak sekitar tahun 1984, setelah kembali kekampung halamannya di Jember, usai menuntut ilmu di madura. Semula, hanya menjadi guru ngaji untuk anak-anak di sekita rumahnya. "Usai nyantri, saya juga membantu ayah angkat saya, KH Abdul Kadir, untuk mengajar dipesantren miliknya, PP Sirojul Ulum, di Mayang sini," lanjut Syarifuddin.
Semula, ada tetangganya yang diminta bantuan untuk mengobati anggota keluarganya yang diduga masalah kejiwaan. Karena berhasil sembuh, lambat laun banyak orang yang menitipkan anggota keluarganya kepada Syarifuddin dengan harapan bisa disembuhkan.
Akhirnya, akhir 2014, dia membuka secara resmi lembaga sosial dalam bentuk badan hukum dengan nama Yayasan Nurul Islamiyyah. Di papan nama yang terpampang di dekat musala, tulisan lambang sosial keagamaan tersebut selain fokus pada pengobatan psikotik, juga TPA (Taman Pendidikan Alquran).
"Disini kalau siang gini, santri yang psikotik masih kerja ke sawah. Hanya sebagian yang disini. Kalau sore, di buat TPA anak-anak ekitar," tutur Syarifuddin.
Saat ini, terdapat tujuh kamar untuk pasien putra yang terletak disamping musala. Sedangkan untuk pasien putri, terdapat empat kamar yang letaknya berada di belakang rumah KH Syarifuddin, yang berada persis di depan musala. "Seakarang, yang ganguan jiwa ada sekitar 25 orang. Banyak yang sudah sembuh, tapi pasien baru juga bertambah," jelas HK Syarifuddin.
Dalam merawat pasien psikotik, KH Syarifuddin tidalk menerapkan biaya khusus. Untuk pasien dari keluarga mampu, mereka biasannya mengirimkan uang sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu, sebagai ganti uang makan. Sedangkan untuk pasien tidak mampu, tidak ada biaya.
Tidak hanya menerima pasien, Syarifuddin juga kerap mencari orang gangguan jiwa yang ditelantarkan di tempat umum. Bulan lalu, ia membawa pulang seorang pria gangguan jiwa setengah akut, yang biasa mangkal di pasar Mangli. Setelah bertahun-tahun tidak terurus, perlahan pria tersbut menunjukkan perkembangaan yang cukup positif.
Ada juga cerita pilu. Seperti seorang ibu berusia 44 tahun, yang sudah 26 tahun menderita gangguan jiwa. Keluarganya yang berasal dari keluarga menengah kebawah di Dusun Klayu, Desa/ Kecamatan Mayang, baru membawa ke KH Syarifuddin sejak sekitar 6 bulan yang lalu.
"Kasihan dia tidak bisa berkomunikasi apa pun, hanya termenung. diantarkan kesini oleh anaknya. Alhamdulillah sekarang juga sudah ada perkembangan poositif," lanjut Nur Hasanah.
Tidak hanya membantu ayahnya merawat santri dengan gangguan mental. Nur Hasanah yang berusia 29 tahun itu juga membantu pengurusan administrasi untuk berobat kerumah sakit bagi pasien tidak mampu. "Saya bantu menguruskan persyaratan Kartu Indonesia Sehat (KIS) biar mereka bisa berobat gratis di RSD soebandi," ujar Nur Hasanah.
Saat Jawa Pos Radar Jember bertandang kerumah KH Syarifuddin yang sederhana, tampah seorang pria muda yang menyuguhkan minuman kepada para tamu. Pemuda tersebut rupanya mantan pasien KH Syarifuddin yang setelah sembuh, memilih mengabdi untuk membantu sang kiai yang telah berjasa menyembuhkannya.
"Sekarang anak ini sudah kuliah lagi di Jember dan proses skripsi. Artinya gangguan kejiwaan itu bisa disembuhkan asal ada kemauan dan penanganan yang tepat," tutur Nur Hasanah.
Saat bertamu tersebut, Jawa Pos Radar Jember juga bertemu Muhammad Nur Purnamasidi, anggota DPR RI dapil Jember Lumajang yang kebetulan sedang berkunjung. Menurut dia, pesantren ini perlu mendapat perhatian dari pemerintah. "Selain efektif untuk penyembuhan, juga banyak pasien yang setelah dititipkan ke sini, ditinggal begitu saja oleh keluarganya. Kan kasihan kiainya, harus menanggung biaya makan para pasien sendirian," ujar Purnamasidi.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Sosial Jember Isnaini Dwi Susanti menyambut baik pengobatan gangguan kejiwaan dengan pendekatan keagamaan. Dikombinasikan dengan pengobatan medis, penanganan ala pesanteren tersebut diyakini bisa mempercepat penyembuhan.
"Gangguan jiwa sebagai salah satu masalah sosial, menjadi perhatian kita. Saat ini, di Jember memang baru ada satu pesantren yang fokus menaggani masalah gangguan jiwa itu, yakni yang ada di Mayang yang juga menjadi mitra kita," tutur perempuan yang akrab disapa Santi itu.
Dia berharap, ke depan lembaga sosial yang fokus menjadi mitra dinas sosial untuk penanganan masalah kejiwaan bisa diperbanyak lagi di Jember. Santi juga mengimbau, masyarakat yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa, bisa segera menghubungi dinas sosial untuk membantu penyembuhannya. Terkait penderitaan gangguan jiwa yang telantar di jalanan, saat ini menurutnya sudah ada prosedur yang memungkinkan penyembuhan secara cuma-cuma, yakni dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Santi mengakui, sejauh ini bantuan Dinas Sosial Jember terhadap lembaga sosial seperti Yayasan Nurul Islamiyah di Mayang, hanya bisa dilakukan secara insidental. "Karena kalau untuk bantuan secara rutin, harus ada MoU terlebih dahulu," pungkas Santi. (ad/c1/hdi)
Sumber Jawa Pos Radar Jember Selasa, 16 Mei 2017
Assalamualaikum
BalasHapusDimana alamat lengkap kyai syarifudin
BalasHapusDimana alamat lengkap kyai syarifudin
BalasHapusDi dusun sumber jeding.
HapusDesa seputih.
Kecamatan mayang
Kabupaten jember
Rt 003
Rw 001
Dimana alamat lengkap kyai syarifudin
BalasHapusKalau penyakit sinzkrofeni gimana? Kadang suka bicara tiba" marah kadang sadar kadang ngk
BalasHapusAlamat jember mana ya
BalasHapusDi dusun sumber jeding.
HapusDesa seputih.
Kecamatan mayang
Kabupaten jember
Rt 003
Rw 001
Apakah ada no tlp yg bisa di hubungi
HapusNomer tlpn yg bisa dihubungi berapa ya, mohon bantuannya
BalasHapusNo hp yg bisa di hub ada?
BalasHapusApa sampai saat ini masih aktif mnerima pasien..
BalasHapus