Hadiah Hewan Ini Merupakan Simbol Kekeluargaan Saja
![]() |
HADIAH UNIK: Iptu Soegijanto (dua dari kiri), penggagas even basket 3 on 3, menyerahkan seekor kambing pada tim Gasebo, di Alun-alun Jember. |
MINGGU malam (22/05), kemeriahan terlihat di satu sudut lapangan basket yang ada di alun-alun kota Jember. Perhatian tertuju ke enam pebasket -terdiri dari dua tim- yang memainkan basket setengah lapangan.
Sorak-sorai penonton diiringi musik bernada beat kian menghangatkan suasana malam itu. Di pinggir lapangan, tertambat seekor kambing dengan usia matang, yang diikat kesebuah pohon.
Kambing inilah yang menjadi salah satu hadiah yang "diperebutkan" dalam enen bertajuk Turnamen Basketball Kapolres Cup 2017 itu. "Pada dasarnya kami menginginkan prestasi olahraga khususnya basket di Jember bisa meningkat. dan hadiah kambing ini agar menarik antusiasme asyarakat," ujae Soegijanto, salah satu penggagas acara tersebut.
Tidak butuh waktu lama bagi dirinya dan Perbasi (Persatuan Basket seluruh Indonesia) Jember untuk mempersiapkan acara tersebut. Soegijanto menuturkan, saat mengutarakan idenya tersebut kepada Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo, rencana kompetisi basket berhadiah kambing tersebut lansung disambut positif
Panitia Hapus Ketentuan Pergantian Pemain
" Beliau bilang bagus sekali ide ini. Dan ingin membuka langsung acara tersebut," lanjut perwira pertama berpangkat Iptu yang berdinas di Polres Jember ini.Kusworo sendiri hadir dalam pembukaan kompetisi basket 3 on 3 di Alun-Alun Jemberpada Sabtu malam Minggu (20/05) lalu. Ini memang pertama kalinya Polres Jember menjadi sponsor dalam even kompetisi basket. Dalam sambutannya saat itu, Kusworo berharap dengan adanya even olahraga seperti Kompetisi Basket 3 on 3 ini bisa efektif menjadi salah satu upaya mencegah kenakalan remaja.
perwira menengah alumnus Akpol dan SMA Taruna Nusantara itu menilai, remaja yang aktif di olahraga, salah satunya bisa terhindar dari berbagai kenakalan seperti narkoba dan tawuran. "Kebetulan Pak Kapolres juga juga dulunya aktif sebagai atlt basket saat SMP," tutur Soegijanto.
Kompetisi olahraga berhadiah kambing, menurut Soegijanto sebenarnya bukan hal yang asing. Tujuannya semata-mata simbolis, untuk merekatkan sesama pengemar basket. "Saya kan lahir dan besar di Surabaya. Dulu disana juga sering kompetisi olahraga seperti voli dan sepak bola. Saat itu hadiahnya kambing. Saya ingin nilai-nilai kebersamaan seperti ini bangkit lagi," jelas perwira yang menjabat sebagai Paur Logistik Polres Jember ini.
Pernyataan serupa juga diungkapkan Farhan Zaki, pelatih basket SMPN 2 Jember. Ia menceritakan, kambing dulunya kerap menjadi salah satu hadiah dalam kompetisi basket di Jember. Namun belakangan mulai ditiadakan karena dianggap tidak modern. "Dulu sebelum tahun 2000 an, itu kerap jadi hadiah. Untuk simbol kekeluargaan saja," jelas Farhan.
Filosofi kebersamaan dalam hadiah kambing, menurut Farhan terletak pada proses untuk menikmati hadiah tersebut. Berbeda dengan hadiah uang yang bisa langsun habis di bagi, hadiah kambing memerlukan proses bersama untuk menikmati kelezatan dagingnya. "Menurut saya itu bagus ya. Kan ada proses atau usaha untuk menyembelih nya, lalu dimakan bareng-bareng," ujar pria yang juga guru olahraga di SMPN 2 Jember itu.
Sesuai namanya, kompetisi basket yang berlangsung selama dua hari itu mengunakan sistem 3 on 3 atau dengan jumlah 3 pemain dengan mengunakan setengah lapangan. Sistem tersebut, selain lebih praktis, juga sedang tren.
Jika kompetisi basket konvensional atau 5 on 5 membutuhkan total 12 pemain, maka dalam sistem 3 on 3 cukup ada 8 pemain, 2 diantaranya masing-masing adalah pemain cadangan.
"Sistem 3 on 3 ini, dalam empat tahun terakhir cukup populer di dunia. Bahkan ada kompetisi tingkat dunianya atau world cup," tutur Johan Christiana, ketua harian Perbasi jember yang menjadi salah satu panitia.
Kompetisi 3 on 3 malam itu juga sengaja di gelar di tempat terbuka seperti alun-alun. Sering kali, kompetisi 3 on 3 di gelar di pusat perbelanjaan. " Kalau di alun-alun seperti ini masyarakat umum jadi lebih mudah untuk mengunjungi dan menikmati. Karena tujuan kita adalah untuk makin memperkenalkan basket kepaba masyarakat," sambung Johan.
Panitia juga memodifikasi beberapa aturan dalan even Turnamaen Basketball Kapolres Cup 2017 tersebut. Beberapa diantaranya seperti tidak ada pemain cadangan, tidak adanya pelatih serta tidak ada time out.
"Kami menghapus ketentuan pergantian pemain. Jadi agar skill individu pemain bisa lebih baik," jelas pria yang memiliki lisensi wasit basket internasional dari FIBA ini.
turnamen Basket ball Kapolres Cup 2017 terbagi dalam dua ktegori, yakni kategori umum dan kategori SMA. Masing-masing kategori diikuti oleh 19 tim. Hadiah kambing diberikan hanya untuk pemenang juara satu di kategori umum. (c1/hdi)
Sumber: Jawa Pos Radar Jember selasa, 23 Mei 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar