Saya Selalu Terbuka Menerima Masukan atau Kritik
Olahraga tinju sangat beda dengan sepak bola. Namun inilah yang harus dilakoni HM. Wagino SH. Karena mantan ketua umum KTI Jember ini kini di daulat menjadi Manajer Persid. Ekspektasi dan pressure tinggi dalam sepak bola, membuat pengacara senior ini tertantang memanajemen Persid secara bersih dan transparan.
KAGET. Itulah yang dirasakan HM. Wagino SH setelah menerima jabatan bar sebagai manajer Persid, sejak bulan lalu. Namun karena niat ingin ikut andil memajukan Jember lewat dunia sepak bola, dia akan mencoba semampunya.
Padahal, bagi seluruh pengemar sepak bola di jember, jabatan manajer Persid ibarat sebuah 'kursi panas'. Apalagi yang ia tangani adalah Persid senior, sebuah ikon sepak bola yang sudah melegenda di Kabupaten Jember.
Wagino sadar, jika prestasi persid terpuruk, manajer adalah orang petama yang harus bertanggung jawab. Sebaliknya jika prestasi naik, maka nama manajer bisa melambung tinggi bersama pelatih, pemain dan jajaran manajemen lain
Minta Dukungan Warga demi Kemajuan Persid
Karena ekspektasi begitu tinggi dari para pengemar sepak bola sekarang pada tim Persid yang baru akan menapak di Linga Nusantara, musim kompetisi ini.
Sebagai orang 'awam' nan baru di dunia sepak bola, Wagino yang sudah puluhan tahun bergelut di dunia tinju profesional (saat jadi ketua KTI di Jember) harus menyempatkan waktu turun ke lapangan. Jika tak sibuk dia rela duduk setia di pinggir lapangan, mendampingi tim Persit pas latihan. Apalagi, jika pas uji coba. "Ini memang sebuah tantangan," kata tokoh yang juga pernah jadi wakil KONI Jember tersebut.
Wagino mengaku sempat terkejut malihat animo sangat besar dari pengemar Persid. Di setiap latihan uji coba, ribuan Berni (suporter Jember) selalu berduyun-duyun datang ke lapangan. Mereka tak lelah meneriakkan dukungan pada tim kesayanggannya.
Wagino pun mencoba memelototi fenomena ini. Dia juga berusaha mempelajai seluk beluk sepak bola. "Suasananya luar biasa," katanya.
Bahkan, saking takjubnya dengan euforia penonton sepak bola saat uji coba di JSG, Wagino sesekali mengeluarkan ponselnya untuk merekam aktivitas suporter yang hingga bingar memberikan dukungan penuh pada persid tersebut.
"Mereka datang dri mana-mana. Bahkan mereka banyak yang datang jauh dari Ambulu dan wilayah pinggiran lainnya. Mereka sudah mengorbankan tenaga, waktu dan biaya, untuk memberikan dukungan pada tim kesayangannya. Makanya, kami tak ingin mengecewakan para suporter itu. Kami hanya berusaha," lanjutnya.
Wagito berujar, nuansa tinju sangat beda dengan sepak bola. Sebagai mantan manajer tinju, dia lebih intens fokus ke urusan petinju asuhannya itu. Namun di sepak bola, ternyata persoalan jauh lebih kompleks. Bahkan sampai urusan remeh temeh pun harus dia hadapi. "Kadang lucu juga. Belum apa-apa sudah ada yang cuhat macam-macam. Saya hanya tertawa saja," selorohnya.
Bagi pengacara senior ini di persid ini nanti dia hanya sebagai manajer, yang akan mengelola tim secara keseluruhan dengan baik dan benar. Peran dia adalah mengatur bagaimana tim ini bisa 'berjalan' sesuai jalur yang semestinya. Karena itulah, dia ingin lurus dalam memimpin sebuah tim yang sudah jadi kebanggaan warga Jember ini.
"Urusan teknis pemain itu adalah urusan pelatih. Saya ngak akan ingin cawe-cawe," jelasnya.
Hanya satu persaman antara sepak bola dengan dengan tinju yang ingin ditegakkannya. Yakni. Harus sama-sama memiliki jiwa sportivitas yang tinggi.
"Di tinju, habis pukul-pukulan sampai bengep di atas ring, setelah selesai bertarung kedua petinju saling berangkulan. Di sepak bola saya juga ingin begitu. Junjung tinggi seportivitasnya," jelasnya.
Yang jelas, dengan jabatan barunya ini Wagino SH hanya ingin agar sepak bola Jember kembali maju dan berkembang, khususnya di tim Persid Jember yang dikendalikannya.
Tentunya, dengan pola pendekatan yang baik. Karena itulah dia minta dukungan pada seluruh pengemar sepak bola, agar tekat baik tersebut segera terealisasi. "Saya selalu terbuk menerima masukan dan kritik. Apapun masukan untuk kebaikan kami tunggu," pungkasnya. (c1/hdi)
Sumber: Jawa Pos Radar Jember Sabtu, 22 April 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar